Program
Studi :
ELECTRICAL AVIONIC (EA)
Standar Kompetensi : ELECTRONIC INSTRUMENT SYSTEM (EIS)
Kompetensi Dasar :
3. MENJELASKAN CARA KERJA INSTRUMEN PESAWAT UDARA BERDASARKAN TEKANAN UDARA
Seperti telah dijelaskan sebelumnya
pula bahwa Auxiliary Instrument adalah instrumen dan indikator
yang memberikan informasi terutama pada kompleks skala besar pada pesawat. Auxiliary Instruments yang bekerja berdasarkan tekanan udara
adalah:
1. Landing Gear Position Indicator
Instrumen ini berfungsi untuk
mengetahui posisi landing gear (roda pesawat).
Gambar
14. Landing Gear Position Indicator
2. Flap Position Indicator
Instrumen ini berfungsi untuk
mengetahui posisi flap pesawat.
Gambar
15. Flap Position Indicator
3. Accelerometer (G meter)
Instrumen ini berfungsi untuk
mengukur akselerasi pesawat terhadap gravitasi pada saat pesawat pitch untuk
mengendalikan Center of Gravitation.
Gambar
16. Accelerometer
4. Fatique Meters
Instrumen ini berfungsi untuk
mengukur gravitasi terhadap pesawat.
Gambar 17. Fatque Meter
5. Cabin Pressure Indicator
Instrumen ini berfungsi untuk
mengukur tekanan yang terdapat di dalam kabin pesawat.
Gambar
18. Cabin Pressure Indicator
6. Suction Gague
Instrumen ini berfungsi untuk
menunjukkan pengurangan tekanan udara / menunjukkan suatu tekanan kerendahan
dari udara.
Gambar
19. Suction Gauge
7. Angle of Attack Incator
Instrumen ini berfungsi untuk
menunjukkan sudut serang besar / rendah pada keadaan terbang normal dan besar
sudut serang yang sebenarnya, dengan demikian pilot dapat dengan tepat
menerbangkan pesawatnya dengan sudut yang paling baik, kecepatan naik yang paling
baik atupun terbang jelajah.
Gambar
20. Angle of Attack Indicator
Pressure Measurement
Devices telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya melalui bagian engine
instrument. Pengukuran dan indikasi sistem terbagi ke dalam 2
kategori utama:
1.
Direct – Reading, engine
instrument yang sumber tekanannya terhubung langsung.
2. Remote - Indicating, engine instrument yang terhubung ke sumber tekanan di beberapa titik terpencil, tekanan yang ditransmisikan ke alat ukur melalui cairan khusus atau arus listrik.
2. Remote - Indicating, engine instrument yang terhubung ke sumber tekanan di beberapa titik terpencil, tekanan yang ditransmisikan ke alat ukur melalui cairan khusus atau arus listrik.
Direct – Reading pressure
measurement devices dijabarkan melalui empat elemennya, yaitu Bourdon Tube,
Diafragma, Capsul, dan Bellow. Sementara Remote – Indicating pengukuran tekanan
ini tersedia
dalam berbagai bentuk tapi semua memiliki satu fitur umum, mereka terdiri dari
dua komponen utama,
yaitu:
1. Unit
Transmitter yang terletak pada
sumber tekanan
2. Indikator yang dipasang pada
panel yang sesuai
Sistem dapat
diklasifikasikan dalam dua bagian
yang luas, yaitu:
1. Transmisi cair
2. Transmisi
listrik
Gambar 21. Synchronous
Ttransmission-type pressure indicating system
Gambar 22. AC inductor type pressure Transmission
Gambar 23.
Transmisi Cair melalui Transmisi Listrik
Pada
pertemuan awal telah dibahas mengenai pengertian Pitot-Static System dan
komponennya. Seperti kita ketahui bahwa Tekananan udara statis berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian. Satuan
tekanan: per square inch (psi), inches of
mercury (in Hg), dan milibars (mb). Temperature berkurang secara tetap seiring
dengan bertambahnya ketinggian sampai pada lapisan tropopause, kemudian sampai
stratosphere temperature pada awalnya tetap konstan, lalu betambah ke
maksimum . Standard static pressure pada mean sea level: 14,7
Psi, 1013 mb, 29,92 in Hg. Standard temperature pada mean sea level 15⁰C
dan temperature udara berkurang 1,98⁰C untuk setiap kenaikan ketinggian
1000 ft. ( temperature lapse rate) .
Gambar 24. Karakteristik Atmosfer Bumi
Pitot Static System adalah Suatu sistem dipesawat
terbang dimana Total Air
Pressure (Pitot Pressure/Dynamic
Pressure) dan Static Pressure dari atmosfer dideteksi dan diukur untuk
mengetahui:
1. Speed of the aircraft
2. Altitude of the aircraft
3. Rate of altitude change
Komponen
dasar sistem Pitot-Tube adalah:
1.
Pitot
Tube/Static Vents/Alternate Static Vent.
Type pitot tube umumnya ada dua yaitu: (1). Pitot- Static
type: dapat mendeteksi Dynamic
pressure dan Static pressure; dan (2). Non Static type: hanya dapat mendeteksi Dynamic pressure saja . Material dari Pitot
tube yaitu Beryllium copper.
2.
Line:
Pitot Line dan Static Line
3.
Drain
System
4.
Pitot
Static Instruments
5.
Heater
Elements
Gambar 25. Konstruksi Pitot Tube
Gambar 26.
Pitot-Static System
Gambar 27.
Pitot-Static
Pada Pitot Tube dilengkapi dengan
Heating system untuk mencegah terbentuknya es pada pitot tube (Anti Ice
System). Tipe dari Heating system pitot tube :
1. DC power source:
a.
Light and Relay
b.
Ammeter
c.
Magnetic Indicator and Relay
2. AC power source
Total pressure (pitot pressure/head
pressure) = Dynamic pressure + Static pressure= ½ ρ.v² + ρ.g.h
Total pressure diperoleh dari
gerakan maju pesawat (ACFT fwd motion).
Static pressure = ρ.g.h
Static pressure diperoleh dari
perubahan ketinggian posisi pesawat (altitude).
Position Error dapat disebabkan
oleh:
-
Posisi
instrument (pitot tube/detecting element)
-
Arah
aliran udara
-
Turbulence
Akibat dari position error akan
terjadi”Dinamic Pressure Effect”. Dynamic Pressure Effect adalah masuknya
Dynamic pressure (total pressure) kedalam static pressure akibat dari
pergerakan pesawat.
Sumber: Engel, Y.A. (2013). "Perangkat Kerja Guru: Program Pengalaman Lapangan (PPL), Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT), Universitas Negeri Jakarta". Jakarta: Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi, Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru SMK Kolaboratif Produktif, Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerjasama Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar