SILABUS
NAMA SEKOLAH :
UPTD SMK NEGERI 6 TANGERANG
MATA PELAJARAN :
Kompetensi
Kejuruan
KELAS/SEMESTER :
XI/ 1, 2 dan XII/ 1, 2
STANDAR KOMPETENSI : Electronic Instrumen System
(EIS)
KODE : EA.29.3.9
ALOKASI WAKTU :
120 x 45 menit
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR
|
PENILAIAN
|
ALOKASI
WAKTU
|
SUMBER
BELAJAR
|
||
TM
|
PS
|
PI
|
||||||
1. Menjelaskan prinsip dasar instrumen pesawat udara
|
§ Penjelasan dasar-dasar instrumen pesawat udara
|
§ Menjelaskan dasar-dasar instrumen pesawat udara
|
§ Prinsip dasar instrumen pesawat udara dikuasai secara
teliti, cermat, dan kritis.
|
·
Tanya jawab
·
Pemberian tugas
·
Laporan hasil belajar
|
4
|
-
|
-
|
·
Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·
FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook
– Airframe Volume 2)
|
2. Mengklasifikasi-kan cara kerja instrumen pesawat udara
|
§ Pengklasifikasian instrumen pesawat udara
|
§ Menjelaskan klasifikasi instrumen pesawat udara
berdasarkan cara penempatan dan penggunaannya
§ Menjelaskan instrumen terminolgi
§ Mengklasifikasikan instrumen pesawat udara dengan
teliti, cermat dan kritis
|
§ Instrumen pesawat udara diklasifikasikan bedasar cara
penempatan dan penggunaannya
|
·
Tes tertulis
·
Tanya jawab
·
Pemberian tugas
·
Laporan hasil belajar
|
2
|
-
|
-
|
·
Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·
FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook
– Airframe Volume 2)
|
3.
Menjelaskan cara kerja instrument pesawat udara berdasarkan
tekanan udara
|
§ Penjelasan cara
kerja flight instrument
§ Penjelasan cara
kerja engine instrumen
§ Penjelasan cara
auxiliary instrument
§
Penjelasan
Pressure measurement devices, Pitot static system, Altimeter, VSI, Mach
meter, Air data computer, Instrumen pneumatic
|
§ Menjelaskan cara kerja
flight instrument, engine instrumen dan auxiliary instrument dengan
teliti, cermat dan kritis
§
Menjelaskan
tentang pressure measurement devices, Pitot static system, Mach meter, Air
data computer, Instrumen pneumatic
§
Merawat : flight
instrument, engine instrumen dan auxiliary instrument dengan teliti, cermat
dan hati-hati
|
§ Cara kerja flight instrument pesawat udara berdasarkan
tekanan udara dikuasai
§ Cara kerja engine instrument pesawat udara berdasarkan
tekanan udara dikuasai
§ Cara kerja auxiliary instrument pesawat udara
berdasarkan tekanan udara dikuasai
|
·
Tes tertulis
·
Tanya jawab
·
Pemberian tugas
·
Laporan hasil
praktek
|
8
|
4
|
·
Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·
FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook
– Airframe Volume 2)
|
|
4. Menerapkan prinsip pengukuran suhu
|
§ Penerapan cara
kerja instrument berdasarkan temperatur
|
§ Menjelaskan cara kerja instrumen berdasarkan temperatur
dengan teliti, cermat dan kritis
§
Menjelaskan direct reading pressure &
temperatur gauge
§ Menjelaskan temperatur indicating system
§
Menjelaskan fuel flow and quantity indicating
system
§ Menjelaskan engine speed indicating system dengan
teliti, cermat dan kritis
|
§ Prinsip pengukuran suhu dikuasai
|
· Tes tertulis
· Tanya jawab
· Pemberian tugas
· Laporan hasil praktek
|
8
|
-
|
-
|
·
Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·
FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook
– Airframe Volume 2)
|
5. Menerapkan prinsip peng-ukuran kuantitas/ volume
|
§ Penjelasan cara kerja instrumen GPWS, Compass system,
FDR dan EFIS
|
§ Menjelaskan cara kerja GPWS, Compass system, FDR dan
EFIS dengan Teliti, cermat dan kritis
|
§ Prinsip pengukuran
kuantitas/ volume dikuasai
|
· Tes tertulis
· Tanya jawab
· Pemberian tugas
· Laporan hasil praktek
|
4
|
-
|
-
|
·
Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·
FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook
– Airframe Volume 2)
|
6. Menerapkan prinsip kerja gyroscopic
|
§ Penjelasan cara kerja
Instrumen gyro
§ Pengamatan instrumen kelompok gyro
|
§ Menjelaskan cara kerja Gyroscopic princple, Artificial
horizons, Slip indicator, Directional gyro dengan Teliti, cermat dan kritis
§
Mengamati instrumen Gyroscopic princple,
Artificial horizons, Slip indicator, Directional gyro
|
§ Alat ukur operational/ functional test disiapkan
sesuai kebutuhan
§ Parameter pada
gyro instrument diukur sesuai
prosedur kerja
|
· Tes tertulis
· Tanya jawab
· Pemberian tugas
· Laporan hasil praktek
|
4
|
4
|
-
|
·
Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·
FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook
– Airframe Volume 2)
|
7. Menjelaskan prinsip dasar auto pilot
|
§ Penjelasan cara kerja autopilot
§ Pengamatan auto pilot pada pesawat udara
§ Pengoperasian auto pilot
|
§ Menjelaskan cara kerja auto pilot dengan teliti, cermat
dan kritis
§ Menjelaskan auto pilot terminology
§ Menjelaskan Mode operation
§ Mengoperasikan autopilot
|
§ prinsip dasar auto pilot dikuasai
§ auto pilot diterapkan dalam
pengoperasian pesawat udara
|
· Tes tertulis
· Tanya jawab
· Pemberian tugas
· Laporan hasil praktek
|
4
|
4
|
-
|
·
Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·
FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook
– Airframe Volume 2)
|
8.
Menjelaskan prinsip dasar
electronic devices
|
§ Pengertian electronic devices
§ Penjelasan prinsip dasar electronic devices
|
§ Menjelaskan pengertian electronic devices dengan
teliti, cermat dan kritis
§ Menjelaskan electronic display
§ Menjelaskan electronic sensitive devices
§ Menjelaskan software management control
§ Menjelaskan electromagnetic environment
§ Mengamati electronic devices
|
§ Prinsip dasar
electronic devices dikuasai
|
· Tes tertulis
· Tanya jawab
· Pemberian tugas
· Laporan hasil praktek
|
8
|
4
|
-
|
· Buku Paket
Instrumen pesawat Terbang
·
FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook
– Airframe Volume 2)
|
Mengetahui, Tangerang,
15 Juli 2013
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran Kejuruan
Drs. Sutarjiwa Yohannes
Agatha Engel, ST.
NIP. 19621015 198803 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
UPTD SMK NEGERI 6 KOTA TANGERANG
Nama Sekolah :
UPTD SMK NEGERI 6 KOTA TANGERANG
Mata Pelajaran : KOMPETENSI KEJURUAN ELECTRONIC
INSTRUMENT SYSTEM (EIS)
Kelas :
XI EA
Semester : 1
Program
Studi :
ELECTRICAL AVIONICS (EA)
Standar Kompetensi : ELECTRONIC INSTRUMENT SYSTEM (EIS)
Kompetensi Dasar :
1. MENJELASKAN PRINSIP KERJA INSTRUMEN PESAWAT UDARA
Indikator :
Prinsip dasar Instrumen Pesawat Udara dapat dikuasai secara teliti, cermat, dan
kritis.
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (1 x 1 Pertemuan Tatap Muka)
Nilai dan Materi yang diintegrasikan :
a.
Pendidikan Karakter Bangsa, meliputi: Kedisiplinan, Kesabaran, dan Kejujuran.
b.
Problem Solving.
c.
SHELL (Software, Hardware,
Environment, Lifeware-self, Lifeware-others).
A. Tujuan Pembelajaran
|
Siswa
Kelas XI dan XII dapat mengetahui Prinsip dasar Instrumen pesawat udara secara
teliti, cermat, dan kritis setelah Guru menjelaskan sesuai dengan prosedur
yang tepat.
|
||||||||||||||||||
B. Materi Ajar
|
Prinsip Dasar Instrumen Pesawat Udara
Ada 2 (jenis) penerbangan yaitu Visual Flight Rules (VFR) dan Instrument Flight Rules (IFR). VFR
yaitu penerbangan yang bergantung pada kemampuan Pilot dengan melihat dan
menghindari prosedur atau melakukan Dead
Reckoning. Sedangkan, IFR yaitu penerbangan yang bergantung pada Pilot
dan Air Traffic Controller (ATC), dengan menggunakan instrumen penerbangan
untuk membantu Pilot mengetahui kondisi, rute pesawat, atau kondisi cuaca.
Pesawat terbang mula-mula
menggunakan instrument penerbangan yang sedikit atau bahkan tidak ada sama
sekali. Sehingga penerbangan tidak dapat dilakukan pada saat cuaca buruk,
jika dipaksakan untuk melakukan penerbangan maka itu sangat beresiko dan
berbahaya. Penentuan arah, ketinggian pesawat, dan kemiringan pesawat
berbelok ke arah mana ditentukan pada kemampuan penginderaan dan perkiraan
Pilot menggunakan penandaan dan Dead
Reckoning.
Tahun 1920 baru dikembangkan
Instrumen baru untuk pesawat terbang. Instrumen baru tersebut dibuat untuk
menampilkan informasi dan mengontrol orientasi pesawat selama penerbangan.
Tanggal 24 September 1929, penerbangan buta pertama dilakukan oleh Jimmy
Doolittle menggunakan instrument penerbangan yang ada tanpa lagi melakukan Dead Reckoning dan melihat keluar
kokpit.
Dead Reckoning adalah proses memperkirakan
posisi pesawat terbang dengan menempatkan posisi berdasarkan kecepatan,
waktu, dan jarak yang harus ditempuh. Istilah ini digunakan pada Navigasi
Maritim dan mengacu pada mengitung posisi yang relatif terhadap suatu bidang
yang diam/statis didalam air. Seperti yang dilakukan oleh Pilot Pesawat
Terbang yang digunakan untuk mengantar surat melalui udara pada malam hari
dan dalam segala cuaca. Pilot tersebut melakukan Dead Reckoning hingga harus melihat keluar kokpit melalui
Windshield.
Instrumen penerbangan pertama yang
digunakan oleh Jimmy Doolittle adalah : (1) Visual Radio Direction Finder,
instrument ini menggunakan sistem getaran untuk mengarahkan Pesawat, semakin
dekat Pesawat dengan penanda Beacon maka semakin intens/sering getaran yang timbul;
(2) Altitute Indicator atau Artificial Horizon, instrumen ini menunjukkan
orientasi pesawat terbang dalam kaitannya dengan permukaan tanah, bagaimana
sayap pada posisi miring, apakah posisi hidung pesawat nampak ke atas (nose
up), bawah (nose down), dan rata atau setingkat (nose level); dan (3)
Barometrik Altimeter, menunjukkan seberapa jauh pesawat di atas permukaan
tanah, dengan sensitifitas mencatat waktu dan jarak.
Instrumen awal dirancang sangat sederhana
dan dapat diandalkan. Kemudian, ketika
terbang menjadi lebih populer dan komersial karena adanya kebutuhan yang lebih tinggi untuk instrumentasi sebagai persyaratan keselamatan
dan navigasi. Jika kita
menggambarkan instrumen dengan melihat teknologi kita bisa membagi
sebagai
berikut:
1. Instrumen mekanik dan pneumatik Analog seperti altimeter sederhana ini
Gambar 1. Altimeter Sederhana
2. Instrumen listrik atau elektromekanis analog yang terbagi menjadi dua sub-kategori,
yaitu:
a) Instrumen pembacaan langsung
b) Instrumen pembacaan jarak jauh
Remote Instrumen memiliki sensor yang terletak di bagian tempat yang cocok di pesawat
pesawat. Sensor terhubung dengan indikator
kokpit secara seri dengan amplifier. Instrumen ini
lebih akurat dari instrumen mekanik tetapi memerlukan kalibrasi yang tepat dan penyesuaian.
Misalnya sistem Remote
kompas memiliki instrumen,
sensor, amplifier dan kontrol panel.
Gambar
2. Instrumen Listrik
3. Instrumen remote
digital adalah generasi terbaru dari instrumen yang ada. Instrumen
ini memiliki bagian berikut:
a) Sensor analog atau digital
b) Komputer Digital
c) Sistem Tampilan
dan panel kontrol di kokpit
Gambar
3. Instrumen Remote Digital
Penggunaan
instrumen sebagai bantuan didalam
penerbangan ini memungkinkan pilot untuk
mengoperasikan pesawat dengan
lebih tepat, sehingga performa maksimal dan keamanan dapat
ditingkatkan. Hal ini terutama berlaku ketika terbang dengan jarak yang
lebih besar/jauh. Meskipun Produsen Instrumen Penerbangan telah membuat dan mengembangkan instrumen
penerbangan yang diperlukan
dengan baik, namun
pilot tetap bertanggung jawab untuk mengetahui bagaimana instrumen penerbangan tersebut beroperasi
sehingga mereka dapat digunakan secara efektif.
Secara keseluruhan dalam dunia penerbangan diperlukan instrumen
dasar untuk memantau sebagian parameter penting selama
penerbangan. Instrumen dasar
tersebut adalah:
1) Airspeed
2) Attitude
3) Altitude
4) Heading
Intruments Pesawat dapat
dikategorikan dengan penggunaannya sebagai:
1. Instrumen pemantau progress Penerbangan
2. Aids/Peralatan
Tambahan untuk posisi
pesawat/lokasi pemantauan
3. Instrumen untuk
memantau fungsi semua bagian
pesawat dan sistem.
Prinsip dasar Instrumen pada
pesawat udara menggunakan prinsip kerja pitot-static dan gyroscopic system. Pitot
static system beroperasi dalam menanggapi tekanan udara. Ada dua tekanan
udara pada pitot static system, yaitu Tekanan statis dan Tekanan impact
(ram). Tekanan statis pada Pitot static merupakan tekanan
atmosfer yang diambil dalam
melalui ventilasi statis dan disediakan untuk semua instrumen yang menggunakan sistem ini. Tekanan Impact (ram) adalah ram udara yang masuk ke dalam
tabung pitot drive.
Komponen
Pitot static system terdiri dari: (1). Pitot Tube yang
melekat dan terletak di bagian sayap kiri;
(2). Static Ports yang terletak di sisi kiri dan kanan empennage; (3). Alternate
Static Source dengan kontrol dan sumber terletak di sisi kanan dari tempat kaki pilot dan harus digunakan setiap saat ketika
adanya
kelainan yang
terdeteksi atau dicurigai, serta akan mempengaruhi indikasi instrumen;
(4). Pitot Heat
yaitu elemen pemanas yang terletak di
pitot tube
dan harus digunakan saat pesawat tersebut dioperasikan dalam keadaan
dengan kelembaban yang terlihat (seperti
awan
dan hujan); (5). Pitot Heat Annunciator yang menunjukkan indikasi kesalahan elemen panas
pada pitot; (6).
Altitude Digitizer yang
menyediakan data ketinggian tekanan untuk transponder; (7).
Altitude Transducer yang
menyediakan
data ketinggian
tekanan untuk instalasi autopilot (jika dilengkapi);
(8). Stall Warning yang menyediakan peringatan
yang terdengar semakin mendekat (5 knot di atas kecepatan
stall), Port terletak di sayap kanan yang
berdekatan
dengan jalur
stall, dan adanya tekanan negatif menyebabkan kekosongan
dalam port yang menyebabkan switch untuk menutup menyebabkan peringatan stall
terdengar;
Gambar 4.
Pitot-Static System
Untuk sistem Pitot static akan
kembali dibahas pada Kompetensi Dasar: Menjelaskan Cara Kerja Instrument
Pesawat Udara Berdasarkan Tekanan Udara. Sedangkan untuk Gyro-Sistem akan
dipelajari secara lebih lanjut pada Kompetensi Dasar: Menerapkan Prinsip
Kerja Gyroscopic.
Terminology
Aircraft Instrument
1.
Accuracy
Adanya suatu kesamaan pengukuran instrument jika di
bandingkan dengan instrument Master.
2.
Precision
Suatu hasil pengukuran dengan nilai yang sama pada saat
dilakukan pengujian.
3.
Sensitivity
Merupakan perbandingan antara output dengan input.
4.
Calibration
Suatu metode dalam pengukuran
instrument dengan mengkonversikan nilai hasil pengukuran dalam suatu bentuk
satuan/unit dilakukan dalam jangka waktu satu tahun
5.
Calibrate
Suatu pekerjaan penyesuaian (adjustment)
pada suatu instrument untuk mendapatkan suatu hasil yang akurat
6.
Correction
Penambahan atau pengurangan suatu
bilangan dari hasil pengukuran instrument
untuk mendapatkan suatu hasil
yg akurat
7.
Error
Perbedaan penunjukan pada suatu
instrument jika di bandingkan dengan instrument master.
8.
Tolerance
Suatu nilai yang di ijinkan untuk
suatu nilai kesalahan penunjukan yang tertentu (permissible error).
9.
Hysteresis
Perbedaan pembacaan dari suatu kondisi
maksimum menuju minimum.
|
||||||||||||||||||
C. Metode Pembelajaran
|
1. Ekspositori
2. Tanya Jawab
|
||||||||||||||||||
D. Langkah-langkah kegiatan
1.
Pendahuluan (30 Menit )
-
Guru menyapa siswa.
-
Guru mengabsensi siswa.
-
Guru meminta Ketua Kelas untuk
mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis melalui berdoa bersama.
-
Guru melakukan pengkondisian
siswa, meminta Siswa bergeser sebanyak 1x dari tempat duduknya semula.
-
Guru membacakan kompetensi dasar
dan indikator pencapaian kompetensi.
-
Guru menjelaskan tujuan dan
proses pembelajaran.
-
Guru memberikan Motivasi Belajar
pada siswa dengan merelevansikan materi pembelajaran yang akan dijelaskan
dengan pengetahuan yang akan menunjang kompetensi kejuruan yang dimiliki oleh
siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
2. Inti
(120 menit)
a. Eksplorasi (20 Menit)
-
Guru mengenalkan Prinsip dasar
instrumen Pesawat Udara yang ada dan digunakan sehari-hari dalam dunia
industri dan teknologi penerbangan.
-
Guru menjelaskan secara prosedur
yang tepat dan benar.
b. Elaborasi
(70 Menit)
-
Guru membantu mengungkapkan,
menjelaskan sesuai materi pembelajaran pada materi pokok yang dibahas, dan
menanggapi yang tidak dipahami oleh siswa.
-
Guru memperlihatkan Gambar atau
Video yang berkenaan dengan Prinsip dasar instrument Pesawat Udara.
-
Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa.
-
Guru memberikan konfirmasi
penguatan positif mengenai pemahaman siswa dalam mengenal materi pokok.
-
Guru membuat refleksi tentang
kesan yang dirasakan dan pengetahuan yang didapat pada hari ini.
3. Penutup
(30 Menit)
-
Guru
memberikan penekanan pengulangan pada materi yang telah diajarkan.
-
Guru
memberikan kesimpulan.
-
Guru meminta
siswa membuat laporan hasil belajar pertemuan ini dan menjelaskan sistematik
penulisan laporan.
-
Guru meminta
siswa mencari-tahu tentang Klasifikasi Instrumen Pesawat Udara berdasarkan
cara penempatan dan penggunaannya.
-
Guru
menyatakan bahwa bila ada yang hendak ditanyakan kembali maka siswa dapat
menghubunginya melalui tatap muka secara langsung atau tidak langsung melalui
media sosial, antara lain: telepon, sms, bbm, dan e-mail.
-
Guru meminta Sekretaris Kelas
untuk mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis melalui berdoa bersama.
-
Guru meminta
maaf apabila ada kesalahan dalam tutur kata dan sikap.
-
Guru
mengucapkan terimakasih dan salam.
|
|||||||||||||||||||
E . Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
1) Buku
Paket Instrumen Pesawat Terbang.
2) FAA
Handbook (Aviation Maintenance Technician Handbook – Airframe Vol. 2)
Alat :
1)
Laptop.
2)
Infocus Projector.
3)
Spidol Whiteboard.
4)
Papan Tulis Whiteboard.
Jenis Bahan Belajar
1)
Media
Pembelajaran berupa PPT (Power Point)
2)
Gambar atau
Video yang berkenaan dengan mater.
|
|||||||||||||||||||
F. Penilaian
1)
Tanya Jawab
-
Dilakukan secara langsung antara Guru dan Siswa.
-
Pertanyaan yang diajukan Guru
disesuaikan dengan pengembangan Materi Ajar.
Seperti, ‘Ada yang bisa mengulangi penjelasan saya
tentang Prinsip dasar instrumen pesawat terbang ini?‘
Nilai diberikan untuk Siswa yang bertanya sebesar 5
Poin dan untuk Siswa yang mampu menjawab pertanyaan Guru atau temannya
sebesar 10 Poin yang akan diakumulasikan sebagai tambahan dalam Nilai Harian
Siswa dengan Bobot 20%.
2)
Pemberian Tugas
Tugas Pertemuan Selanjutnya.
SISWA BELAJAR MANDIRI (SBM)
Jelaskan tentang Klasifikasi
Instrumen berdasarkan cara penempatan dan penggunaannya!
Kumpulkan pada Pertemuan selanjutnya di awal kegiatan
belajar mengajar!
Bobot Nilai SBM adalah 20% dari Nilai Harian Siswa.
3)
Laporan Hasil Belajar
Laporan Hasil Belajar (LHB) adalah Laporan Siswa pada
setiap Pembahasan dalam 1x Pertemuan.
Format Laporan Hasil Belajar adalah sebagai
berikut :
LAPORAN HASIL BELAJAR
Nama Sekolah : SMK NEGERI 6 TANGERANG
Mata Pelajaran : KOMPETENSI KEJURUAN
Kelas : XI/XII
Semester : 1
Program Studi : ELECTRONIC AVIONIC
Judul Laporan : MENJELASKAN PRINSIP DASAR
INSTRUMEN PESAWAT UDARA
Tujuan
Laporan : Dapat mengetahui
Prinsip dasar Instrumen pada
pesawat udara secara teliti, cermat, dan kritis.
Isi Laporan :
………………………………………………………………………………………… dst.
Penutup : Dengan ini saya
menyatakan bahwa Laporan Hasil Belajar ini saya buat dengan sendiri sesuai
pemahaman dan pengembangan materi yang telah diajarkan oleh Guru Mata
Pelajaran Electronic Instrument System pada Hari, __________, Tanggal :
__________________, tanpa melakukan plagiat maupun melihat hasil Laporan
siswa lain. Bilamana ada diskusi dan pengambilan data dari Narasumber terkait
maka telah saya lengkapi dalam Daftar Pustaka pada Laporan Hasil Belajar ini.
Terimakasih.
|
Mengetahui, Tangerang,
15 Juli 2013
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran Kejuruan
Drs. Sutarjiwa Yohannes
Agatha Engel, ST.
NIP. 19621015 198803 1 012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar