MATA KULIAH: METODOLOGI
PENELITIAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Basuki Wibawa
“RESUME MATERI
PERKULIAHAN: METODE ILMIAH”
Oleh: Yohannes
Agatha Engel, ST.
PROGRAM
PASCASARJANA MAGISTER –
PENDIDIKAN
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN (S2 – PTK)
FAKULTAS
TEKNIK – PPs – UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
“RESUME MATERI
PERKULIAHAN: METODE ILMIAH.”
1.
Pendahuluan
Sebuah
penjelasan mengenai metode ilmiah dikemukakan oleh Prof. Dr. Basuki Wibawa
dalam materi perkuliahan di pertemuan kedua pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan yang diampu olehnya. Mata kuliah ini diberikan pada
Mahasiswa Program Pascasarjana Magister – Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (S2
– PTK) Fakultas Teknik – PPs – UNJ. Penjelasan itu kemudian diberikan kepada
Mahasiswa untuk diringkas/resume dalam bentuk tugas.
Resume
ini adalah mengenai Metode Ilmiah. Tujuan materi perkuliahan ini adalah
mahasiswa diharapkan untuk: (1). Menerangkan konsep dasar filsafat ilmu; (2).
Menerangkan konsep dasar metode penelitian pendidikan; (3). Mengidentifikasi
ranah penelitian pendidikan; (4). Menerangkan perbedaan diantara penelitian
terapan dan dasar; (5). Menerangkan penelitian kuantitatif dan kualitatif; dan
(6). Menerangkan karakteristik dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh
karena itu, tugas ini dibuat untuk memaparkan pemahaman penulis dalam bentuk
ringkasan materi tersebut.
2.
Konsep
Dasar Filsafat Ilmu
Filsafat
berasal dari kata bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri dari dua kata,
philos dan Sophia. Philos adalah cinta atau dapat dikatakan sebagai philia yang
ebrarti persahabatan atau ketertarikan kepada. Sedangkan, Sophia berarti
hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, atau
inteligensi. Sehingga filsafat menurut Prof. Dr. Amos Neolaka dalam kuliah
Filsafat Ilmu, adalah berpikir tentang cinta kepada kebijaksanaan untuk
mengolah data indrawi menjadi pengertian, atau proses mencari makna.
Ilmu
menurut Suriasumantri (2010) adalah pengetahuan yang dapat kita peroleh sejak
bangku dasar sampai pendidikan lanjut dan bahkan perguruan tinggi. Dalam kuliah
Filsafat Ilmu, Prof. Dr. Amos Neolaka mengatakan bahwa ilmu diperoleh dari
adanya kegiatan penelitian dan merupakan bagian dari pengetahuan yang diperoleh
berdasarkan proses ilmiah. Sehingga ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang
diperoleh sejak bangku dasar sampai pendidikan lanjut dan perguruan tinggi,
berdasarkan proses ilmiah dalam kegiatan penelitian.
Oleh
karena itu, filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan yang
secara spesifik mengkaji hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah. Selain itu, filsafat ilmu merupakan dasar
yang menjiwai dinamika proses kegiatan untuk memperoleh pengetahuan secara
ilmiah. Untuk itu perlu diperjelas bahwa filsafat ilmu bukan tentang etika. Tetapi
menjadi landasan yang harus dipahami oleh Peneliti untuk digunakan dalam proses
penelitian.
3.
Konsep
Dasar Metode Penelitian Pendidikan
Penelitian
menurut Rahmawati, merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang
benar tentang masalah. Pengetahuan yang diperoleh dengan benar itu berupa
fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan untuk dapat dipahami
tentang fenomena dan pemecahan dari masalah yang ada. Cara untuk memperoleh
pengetahuan tersebut adalah dengan pengalaman pribadi, penalaran deduktif dan
induktif. Penalaran deduktif dimulai dari hal yang bersifat umum menuju khusus.
Sebaliknya, penalaran induktif dimulai dari hal yang bersifat khusus menuju
umum. Hal bersifat umum bisa berupa kesimpulan umum dan yang khusus biasanya
berupa fakta konkrit.
Dalam
pelaksanaan penelitian maka akan menggunakan metodologi penelitian. Menurut
Rahmawati, Metodologi penelitian adalah kajian tentang cara berpikir dan teknik
dari metode tertentu untuk digunakan dalam penelitian sehingga berjalan dengan
baik dan benar. Dalam penelitian ilmiah akan digunakan metode ilmiah. Penelitian
ilmiah adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data dengan sistematis dan
logis untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, metode ilmiah merupakan suatu
prosedur atau cara mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis agar
mendapatkan pengetahuan ilmiah.
Tujuan
utama penelitian ilmiah adalah: (1). Mendeskripsikan suatu hubungan terhadap
suatu gejala atau fenomena tertentu; (2). Membuat sejumlah prediksi terhadap suatu
gejala berdasarkan temua-temuan empiric; (3). Menemukan produk atau metode yang
lebih efektif untuk perbaikan pendidikan; (4). Membandingkan keefektifan satu
atau lebih suatu intervensi; dan (5). Menemukan penjelasan yang lebih
komprehensif terhadap suatu gejala.
Cara
untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah itu adalah dengan rasio dan pengalaman. Pemecahan
masalah yang digunakan dalam metode ilmiah menggunakan cara berpikir deduktif
dan induktif. Cara berpikir deduktif memberikan penjelasan yang rasional dengan
azas konsistensi atau koherensi sehingga belum memberikan jawaban yang bersifat
akhir. Kesimpulan dari penerapan cara berpikir ini hanya didasarkan pada
argumentasi rasional yang bersifat sementara dan disebut dengan Hipotesis.
Sedangkan cara berpikir induktif dengan azas korespondensi yaitu bahwa suatu
pernyataan dianggap benar apabila materi didalamnya bersesuaian dengan objek
factual yang dituju. Adanya fakta yang empiris akan semakin mendukung
pernyataan tersebut. Proses yang terjadi pada cara berpikir ini disebut proses
logica hypothetica verikatif.
4.
Identifikasi
Ranah Penelitian Pendidikan
Ranah
penelitian pendidikan adalah adanya masalah yang ditemui dalam dunia pendidikan
yang dapat dipecahkan dengan metode ilmiah. Masalah penelitian berupa masalah
pendidikan, kesenjangan, kontroversi, atau kecemasan yang memandu dan
mengarahkan pada kebutuhan untuk dilakukannya penelitian. Ciri-ciri masalah
yang baik bersifat Value, layak dan memenuhi kualifikasi.
Masalah
yang ditemukan harus memiliki sumber masalah yang jelas dan terukur. Setelah
itu maka penelitian dapat dilakukan dengan menerapkan sesuai dengan
langkah-langkah pengajuan masalah. Selain itu, dalam penelitian pun harus
ditetapkan variable yang akan diteliti.
Langkah-langkah pengajuan dilakukan sesuai dengan penalaran penelitian
yang digunakan. Ada dua penalaran penelitian yang dilakukan dalam penelitian
pendidikan, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.
5.
Perbedaan
antara Penelitian Terapan dan Dasar
Menurut
Djunaedi, 2000, penelitian dasar (basic
research) adalah penelitian yang mengembangkan ilmu-ilmu dasar seperti
Matematika, Fisika, Kimia, Geofisika, Biologi, dan Geografi. Bahkan
Suriasumantri (1978) dalam Djunaedi (2000) menyatakan bahwa penelitian dasar
adalah penelitian murni yaitu penelitian yang berkaitan dengan ilmu murni.
Sedangkan, penelitian terapan (applied
research) adalah penelitian yang mengembangkan ilmu-ilmu terapan seperti
Ilmu Teknik, Kedokteran, atau Teknologi Pertanian.
6.
Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian
kuantitatif diasosiasikan dengann pendekatan cara berpikir yang deduktif, yaitu
dimulai dengan membuat pernyataan umum, mencari bukti yang spesifik untuk
mendukung ataupun menolak pernyataan tersebut. Penelitian kuantitatif adalah
hipotesis dan metode pengumpulan data telah ditetapkan sebelum penelitian
dimulai. Kemudian hipotesi atau teori itu akan diuji bersamaan dengan didukung
data empiris. Hipotesis ini akan digeneralisasikan yang artinya dapat
diaplikasikan pada situasi dan populasi yang representative pada konteks yang
lain.
Penelitian
kualitatif diasosiasikan dengan pendekatan cara berpikir yang induktif.
Penelitian kualitatif adalah mengumpulkan dan merangkum data menggunakan metode
naratif atau verbal berupa observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
Kemudian, akan digunakan teori setelah pengumpulan data untuk mendukung
deskripsi pola-pola yang diamati.
7.
Karakteristik
Kuantitatif dan Kualitatif
Ciri
utama penelitian kuantitatif adalah informasi dan analisis data menggunakan
angka-angka. Penelitian kuantitatif digunakan untuk memecahkan masalah
penelitian yang mengukur variable, menilai dampak dari variable tersebut,
menguji teori atau penjelasan yang luas, dan menerapkan hasil ke sejumlah besar
orang atau populasi yang representative. Contoh penelitian kuantitatif berupa
penelitian komparatif seperti eksperimen dan ex post facto, dan penelitian
asosiatif berupa korelasional dan kausal.
Ciri
utama penelitian kualitatif adalah pemahaman penuh terhadap fenomena ditentukan
oleh konteks. Penelitian kualitatif digunakan untuk memecahkan masalah
penelitian untuk belajar tentang pandangan individu, menilai proses dari waktu
ke waktu, menghasilkan teori tentang perspektif individu, dan memperoleh
informasi rinci tentang beberapa individu atau situs penelitian. Contoh
penelitian kualitatif berupa etnografi, grounded teori, analisis isi, dan
sejarah.
Dalam
prosesnya masing-masing penelitian memiliki prosedur pengajuan masalah yang
berbeda. Prosedur pengajuan masalah penelitian kuantitatif sebagai berikut:
Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan
Masalah, dan Kegunaan Hasil Penelitian. Prosedur pengajuan masalah penelitian
kualitatif adalah: Latar Belakang Masalah, Fokus dan Sub Fokus Penelitian,
Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian, Kegunaan Hasil Penelitian, dan
Evaluasi dan Kebijakan.
8.
Kesimpulan
8.1.
Filsafat ilmu adalah bagian dari
filsafat pengetahuan yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu atau
pengetahuan ilmiah.
8.2.
Penelitian ilmiah adalah suatu proses
pengumpulan dan analisis data dengan sistematis dan logis untuk mencapai tujuan
tertentu.
8.3.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur
atau cara mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis agar mendapatkan
pengetahuan ilmiah.
8.4.
Pemecahan masalah yang digunakan dalam
metode ilmiah menggunakan cara berpikir deduktif dan induktif.
8.5.
Masalah penelitian berupa masalah
pendidikan, kesenjangan, kontroversi, atau kecemasan yang memandu dan
mengarahkan pada kebutuhan untuk dilakukannya penelitian.
8.6.
Ada dua penalaran penelitian yang dilakukan
dalam penelitian pendidikan, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.
8.7.
Penelitian dasar (basic research) adalah penelitian yang mengembangkan ilmu-ilmu
dasar seperti Matematika, Fisika, Kimia, Geofisika, Biologi, dan Geografi.
8.8.
Penelitian terapan (applied research) adalah penelitian yang mengembangkan ilmu-ilmu
terapan seperti Ilmu Teknik, Kedokteran, atau Teknologi Pertanian.
8.9.
Penelitian kuantitatif diasosiasikan
dengann pendekatan cara berpikir yang deduktif.
8.10.
Penelitian kualitatif diasosiasikan
dengan pendekatan cara berpikir yang induktif.
8.11.
Ciri utama penelitian kuantitatif adalah
informasi dan analisis data menggunakan angka-angka.
8.12.
Ciri utama penelitian kualitatif adalah
pemahaman penuh terhadap fenomena ditentukan oleh konteks.
9.
Referensi
Djunaedi, A. (2000). “Ragam Penelitian”.
Diambil
dari:
Diambil
Tanggal 26 September 2013.
Rahmawati, T., M.Pd. “Konsep Dasar Penelitian Pendidikan”.
Diambil
dari:
Diambil
Tanggal 25 September 2013.
Suriasumantri, J.S. (2009). “Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer”. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
-M-