1.
Materi Pokok
Flight Instrument
Gambar 1. Flight
Instruments dalam Pesawat Terbang
2.
Uraian Materi
Pendahuluan
Ada 2 (jenis) penerbangan yaitu Visual Flight Rules (VFR) dan Instrument Flight Rules (IFR). VFR yaitu penerbangan yang bergantung pada kemampuan Pilot dengan melihat dan menghindari prosedur atau melakukan Dead Reckoning. Dead Reckoning adalah proses memperkirakan posisi pesawat terbang dengan menempatkan posisi berdasarkan kecepatan, waktu, dan jarak yang harus ditempuh. Istilah ini digunakan pada Navigasi Maritim dan mengacu pada mengitung posisi yang relatif terhadap suatu bidang yang statis didalam air.
Pendahuluan
Ada 2 (jenis) penerbangan yaitu Visual Flight Rules (VFR) dan Instrument Flight Rules (IFR). VFR yaitu penerbangan yang bergantung pada kemampuan Pilot dengan melihat dan menghindari prosedur atau melakukan Dead Reckoning. Dead Reckoning adalah proses memperkirakan posisi pesawat terbang dengan menempatkan posisi berdasarkan kecepatan, waktu, dan jarak yang harus ditempuh. Istilah ini digunakan pada Navigasi Maritim dan mengacu pada mengitung posisi yang relatif terhadap suatu bidang yang statis didalam air.
Pesawat terbang mula-mula
menggunakan instrument penerbangan yang sedikit atau bahkan tidak ada sama
sekali. Sehingga penerbangan tidak dapat dilakukan pada saat cuaca buruk, jika
dipaksakan untuk melakukan penerbangan maka itu sangat beresiko dan berbahaya.
Penentuan arah, ketinggian, dan kemiringan pesawat berbelok ke arah mana
ditentukan pada kemampuan penginderaan dan perkiraan Pilot menggunakan
penandaan dan Dead Reckoning. Seperti
yang dilakukan oleh Pesawat Terbang yang digunakan untuk mengantar surat
melalui udara pada malam hari dan dalam segala cuaca. Pilot tersebut melakukan Dead Reckoning hingga harus melihat
keluar kokpit melalui Windshield.
Sedangkan, IFR yaitu
penerbangan yang bergantung pada Pilot dan Air Traffic Controller (ATC), dengan
menggunakan instrumen penerbangan untuk membantu Pilot mengetahui kondisi, rute
pesawat, atau kondisi cuaca. Tahun 1920 baru dikembangkan Instrumen baru untuk
pesawat terbang. Instrumen baru tersebut dibuat untuk menampilkan informasi dan
mengontrol orientasi pesawat selama penerbangan. Tanggal 24 September 1929,
penerbangan buta pertama dilakukan oleh Jimmy Doolittle menggunakan instrument
penerbangan yang ada tanpa lagi melakukan Dead
Reckoning dan melihat keluar kokpit.
Instrumen penerbangan
pertama yang digunakan oleh Jimmy Doolittle adalah : (1) Visual Radio Direction
Finder, instrument ini menggunakan sistem getaran untuk mengarahkan Pesawat,
semakin dekat Pesawat dengan penanda Beacon maka semakin intens/sering getaran
yang timbul; (2) Altitute Indicator atau Artificial Horizon, instrumen ini
menunjukkan orientasi pesawat terbang dalam kaitannya dengan permukaan tanah,
bagaimana sayap pada posisi miring, apakah posisi hidung pesawat nampak ke atas
(nose up), bawah (nose down), dan rata atau setingkat (nose level); dan (3)
Barometrik Altimeter, menunjukkan seberapa jauh pesawat di atas permukaan
tanah, dengan sensitifitas mencatat waktu dan jarak.
Penggunaan instrumen sebagai
bantuan didalam penerbangan ini memungkinkan pilot untuk mengoperasikan pesawat dengan lebih tepat, sehingga performa maksimal dan keamanan dapat ditingkatkan. Hal ini terutama berlaku ketika terbang dengan jarak yang lebih besar/jauh. Meskipun Produsen Instrumen Penerbangan telah membuat dan
mengembangkan instrumen penerbangan yang
diperlukan dengan baik, namun pilot tetap bertanggung
jawab untuk mengetahui bagaimana instrumen penerbangan tersebut beroperasi sehingga mereka dapat digunakan secara efektif. (Reilly
Burke, 2005). Dalam rangka keamanan untuk pesawat terbang
apapun, pilot harus memahami bagaimana
mengerti dan mengoperasikan instrumen
penerbangan. Pilot juga harus mampu mengenali kesalahan
yang terjadi dan malfungsi dari instrumen tersebut. Ketika pilot
dapat memahami bagaimana masing-masing instrumen bekerja dan ketika rusak, ia
dapat dengan aman menggunakan
potensi instrumen yang ada dengan sepenuhnya. (FAA Handbook – Flight Instruments).
Oleh karena itu Instrumen Penerbangan
sangatlah diperlukan dan memiliki peran penting didalam penerbangan. Instrumen
penerbangan lebih populer dikenal dengan Flight Instruments. Flight Instruments
(dalam FAA Handbook – Aviaton … Volume 2),
adalah Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengendalikan Flight Attitude
dari Pesawat Terbang. Secara garis besar ada 6 (enam) instrument dasar yang
termasuk dalam Flight Instrument, yaitu: (1) Altimeter yang menampilkan altitude Pesawat Terbang, (2) Airspeed
Indicator, (3) Magnetik Direction Indicator atau Heading Indicator, suatu bentuk lain
dari kompas,
(4) Artificial
Horizon, (5) Turn
Coordinator, dan
(6) Vertical Speed Indikator. Flight Instruments
ini banyak ditemukan di sebagian besar pesawat. Banyak variasi dari instrumen-instrumen
tersebut dan tidak dijelaskan dalam Modul ini, anda dapat mencarinya
sendiri melalui Web-Search.
Selama bertahun-tahun, Flight Instrument dasar tersebut
diletakkan dengan posisi yang selalu sama pada panel instrument di sebagian
besar pesawat yaitu menggunakan Pengaturan Dasar T. Secara detail dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar
2. Pengaturan Dasar T untuk peletakkan Flight Instruments
Flight Instrument analog asli dioperasikan oleh tekanan udara
dan menggunakan sistem giroskopik. Hal ini untuk
menghindari penggunaan listrik, yang
bisa menempatkan pesawat dalam keadaan berbahaya kehilangan
daya listrik. Pengembangan penginderaan (sudut pandang) dan teknik display,
dikombinasikan dengan sistem listrik
pesawat yang lebih canggih, telah memungkinkan untuk
sistem instrumen primer dan sekunder yang dapat diandalkan, yang dioperasikan secara elektrik. Meskipun
demikian, masih sering ditemukan Altimeter, Artificial Horizon, dan Magnetic Direction Indicator dipertahankan pada
suatu tempat di panel instrumen untuk redundansi/sesuatu yang dapat diprediksi.
Daftar Rujukan
Burke, R. (2005). Chapter
3 – Flight Instruments.
Diambil dari:
Diambil Tanggal: 13 Juni 2013.
Engel, Y.A., ST. (2013). RPP “11. Memahami Dasar Instrumen Pesawat Udara”. Jakarta: PPGT-SMK
Kolaboratif, Universitas Negeri Jakarta.
FAA Handbook. (2012). Aviation Maintenance Technician Handbook – Airframe Volume 2. U.S.
Departement of Transportation FAA Flight Standards Service.
Diberikan saat: Mata Kuliah “Sistem Pesawat Udara”
Diberikan pada: Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) – SMK
Kolaboratif STPI – UNJ, Curug, 2013.
FAA Handbook. (Tanpa Tahun). Flight Instruments.
Diambil dari:
Diambil Tanggal: 13 Juni 2013.
Susantoputri, M.K. (2013). Laporan
Magang SMA Kristen KANAAN Tangerang. Jakarta: Fakultas Psikologi,
Universitas Kristen Krida Wacana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar