SILABUS DAN RPP SMK PENERBANGAN



SILABUS


NAMA SEKOLAH                :  UPTD SMK NEGERI 6 TANGERANG
MATA PELAJARAN             :  Kompetensi Kejuruan 
KELAS/SEMESTER              :  XI/ 1, 2  dan XII/ 1, 2
STANDAR KOMPETENSI   :  Electronic Instrumen System (EIS)
KODE                                     :  EA.29.3.9
ALOKASI WAKTU               :  120 x 45 menit

KOMPETENSI DASAR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR

PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR

TM
PS
PI
1. Menjelaskan prinsip dasar instrumen pesawat udara

§ Penjelasan dasar-dasar instrumen pesawat udara

§ Menjelaskan dasar-dasar instrumen pesawat udara

§ Prinsip dasar instrumen pesawat udara dikuasai secara teliti, cermat, dan kritis.

·        Tanya jawab
·        Pemberian tugas
·        Laporan hasil belajar
4
-
-
·      Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·      FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook – Airframe Volume 2)
2. Mengklasifikasi-kan cara kerja instrumen pesawat udara
§ Pengklasifikasian instrumen pesawat udara

§ Menjelaskan klasifikasi instrumen pesawat udara berdasarkan cara penempatan dan penggunaannya
§ Menjelaskan instrumen terminolgi
§ Mengklasifikasikan instrumen pesawat udara dengan teliti, cermat dan kritis
§ Instrumen pesawat udara diklasifikasikan bedasar cara penempatan dan penggunaannya
·        Tes tertulis
·        Tanya jawab
·        Pemberian tugas
·        Laporan hasil belajar
2
-

-
·      Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·      FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook – Airframe Volume 2)
3. Menjelaskan cara kerja  instrument pesawat udara berdasarkan tekanan udara
§ Penjelasan cara kerja flight instrument
§ Penjelasan cara kerja engine instrumen
§ Penjelasan cara auxiliary instrument
§ Penjelasan Pressure measurement devices, Pitot static system, Altimeter, VSI, Mach meter, Air data computer, Instrumen pneumatic


§ Menjelaskan cara kerja  flight instrument, engine instrumen dan auxiliary instrument dengan teliti, cermat dan kritis
§ Menjelaskan tentang pressure measurement devices, Pitot static system, Mach meter, Air data computer, Instrumen pneumatic
§ Merawat : flight instrument, engine instrumen dan auxiliary instrument dengan teliti, cermat dan hati-hati
§ Cara kerja  flight instrument pesawat udara berdasarkan tekanan udara dikuasai
§ Cara kerja  engine instrument pesawat udara berdasarkan tekanan udara dikuasai
§ Cara kerja  auxiliary instrument pesawat udara berdasarkan tekanan udara dikuasai
·        Tes tertulis
·        Tanya jawab
·        Pemberian tugas
·        Laporan hasil praktek
8
4

·      Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·      FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook – Airframe Volume 2)
4. Menerapkan prinsip pengukuran suhu

§ Penerapan cara kerja instrument berdasarkan temperatur
§ Menjelaskan cara kerja instrumen berdasarkan temperatur dengan teliti, cermat dan kritis
§ Menjelaskan direct reading pressure & temperatur gauge
§ Menjelaskan temperatur indicating system
§ Menjelaskan fuel flow and quantity indicating system
§ Menjelaskan engine speed indicating system dengan teliti, cermat dan kritis
§ Prinsip pengukuran suhu dikuasai
·   Tes tertulis
·   Tanya jawab
·   Pemberian tugas
·   Laporan hasil praktek
8
-
-
·    Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·    FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook – Airframe Volume 2)
5. Menerapkan prinsip peng-ukuran kuantitas/ volume

§ Penjelasan cara kerja instrumen GPWS, Compass system, FDR dan EFIS
§ Menjelaskan cara kerja GPWS, Compass system, FDR dan EFIS dengan Teliti, cermat dan kritis

§ Prinsip pengukuran kuantitas/ volume dikuasai
·   Tes tertulis
·   Tanya jawab
·   Pemberian tugas
·   Laporan hasil praktek
4
-
-
·    Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·    FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook – Airframe Volume 2)
6. Menerapkan prinsip kerja gyroscopic
§ Penjelasan cara kerja  Instrumen gyro
§ Pengamatan instrumen kelompok gyro
§ Menjelaskan cara kerja Gyroscopic princple, Artificial horizons, Slip indicator, Directional gyro dengan Teliti, cermat dan kritis
§ Mengamati instrumen Gyroscopic princple, Artificial horizons, Slip indicator, Directional gyro
§ Alat ukur operational/ functional test disiapkan sesuai kebutuhan
§ Parameter pada gyro instrument   diukur sesuai prosedur kerja
·   Tes tertulis
·   Tanya jawab
·   Pemberian tugas
·   Laporan hasil praktek
4
4
-
·    Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·    FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook – Airframe Volume 2)
7. Menjelaskan prinsip dasar auto pilot
§ Penjelasan cara kerja autopilot
§ Pengamatan auto pilot pada pesawat udara
§ Pengoperasian auto pilot
§ Menjelaskan cara kerja auto pilot dengan teliti, cermat dan kritis
§ Menjelaskan auto pilot terminology
§ Menjelaskan Mode operation
§ Mengoperasikan autopilot
§ prinsip dasar auto pilot dikuasai
§ auto pilot diterapkan dalam pengoperasian pesawat udara
·   Tes tertulis
·   Tanya jawab
·   Pemberian tugas
·   Laporan hasil praktek
4
4
-
·    Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·    FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook – Airframe Volume 2)
8. Menjelaskan prinsip dasar  electronic  devices
§ Pengertian electronic devices
§ Penjelasan prinsip dasar electronic devices


§ Menjelaskan pengertian electronic devices dengan teliti, cermat dan kritis
§ Menjelaskan electronic display
§ Menjelaskan electronic sensitive devices
§ Menjelaskan software management control
§ Menjelaskan electromagnetic environment
§ Mengamati electronic devices
§ Prinsip dasar electronic devices dikuasai
·   Tes tertulis
·   Tanya jawab
·   Pemberian tugas
·   Laporan hasil praktek
8
4
-

·   Buku Paket Instrumen pesawat Terbang
·   FAA Handbook (Aviation Maintenance Tehcnician Handbook – Airframe Volume 2)


Mengetahui,                                                                                                                                                                                                    Tangerang, 15 Juli 2013
Kepala Sekolah                                                          Guru Mata Pelajaran Kejuruan



Drs. Sutarjiwa                                                           Yohannes Agatha Engel, ST.
NIP. 19621015 198803 1 012                                                                             



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
UPTD SMK NEGERI 6 KOTA TANGERANG

Nama Sekolah             : UPTD SMK NEGERI 6 KOTA TANGERANG
Mata Pelajaran            : KOMPETENSI KEJURUAN ELECTRONIC INSTRUMENT SYSTEM (EIS)
Kelas                           : XI EA
Semester                      : 1

Program Studi             : ELECTRICAL AVIONICS (EA)
Standar Kompetensi   : ELECTRONIC INSTRUMENT SYSTEM (EIS)
Kompetensi Dasar       : 1. MENJELASKAN PRINSIP KERJA INSTRUMEN PESAWAT UDARA
Indikator                     : Prinsip dasar Instrumen Pesawat Udara dapat dikuasai secara teliti, cermat, dan kritis.

Alokasi Waktu            :  4 x 45 Menit (1 x 1 Pertemuan Tatap Muka)          

Nilai dan Materi yang diintegrasikan :
a.       Pendidikan Karakter Bangsa, meliputi: Kedisiplinan, Kesabaran, dan Kejujuran.
b.      Problem Solving.
c.       SHELL (Software, Hardware, Environment, Lifeware-self, Lifeware-others).


A. Tujuan  Pembelajaran

Siswa Kelas XI dan XII dapat mengetahui Prinsip dasar Instrumen pesawat udara secara teliti, cermat, dan kritis setelah Guru menjelaskan sesuai dengan prosedur yang tepat.


B. Materi Ajar


Prinsip Dasar Instrumen Pesawat Udara
                                                 
Ada 2 (jenis) penerbangan yaitu Visual Flight Rules (VFR) dan Instrument Flight Rules (IFR). VFR yaitu penerbangan yang bergantung pada kemampuan Pilot dengan melihat dan menghindari prosedur atau melakukan Dead Reckoning. Sedangkan, IFR yaitu penerbangan yang bergantung pada Pilot dan Air Traffic Controller (ATC), dengan menggunakan instrumen penerbangan untuk membantu Pilot mengetahui kondisi, rute pesawat, atau kondisi cuaca.


Pesawat terbang mula-mula menggunakan instrument penerbangan yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Sehingga penerbangan tidak dapat dilakukan pada saat cuaca buruk, jika dipaksakan untuk melakukan penerbangan maka itu sangat beresiko dan berbahaya. Penentuan arah, ketinggian pesawat, dan kemiringan pesawat berbelok ke arah mana ditentukan pada kemampuan penginderaan dan perkiraan Pilot menggunakan penandaan dan Dead Reckoning.

Tahun 1920 baru dikembangkan Instrumen baru untuk pesawat terbang. Instrumen baru tersebut dibuat untuk menampilkan informasi dan mengontrol orientasi pesawat selama penerbangan. Tanggal 24 September 1929, penerbangan buta pertama dilakukan oleh Jimmy Doolittle menggunakan instrument penerbangan yang ada tanpa lagi melakukan Dead Reckoning dan melihat keluar kokpit.

Dead Reckoning adalah proses memperkirakan posisi pesawat terbang dengan menempatkan posisi berdasarkan kecepatan, waktu, dan jarak yang harus ditempuh. Istilah ini digunakan pada Navigasi Maritim dan mengacu pada mengitung posisi yang relatif terhadap suatu bidang yang diam/statis didalam air. Seperti yang dilakukan oleh Pilot Pesawat Terbang yang digunakan untuk mengantar surat melalui udara pada malam hari dan dalam segala cuaca. Pilot tersebut melakukan Dead Reckoning hingga harus melihat keluar kokpit melalui Windshield.

Instrumen penerbangan pertama yang digunakan oleh Jimmy Doolittle adalah : (1) Visual Radio Direction Finder, instrument ini menggunakan sistem getaran untuk mengarahkan Pesawat, semakin dekat Pesawat dengan penanda Beacon maka semakin intens/sering getaran yang timbul; (2) Altitute Indicator atau Artificial Horizon, instrumen ini menunjukkan orientasi pesawat terbang dalam kaitannya dengan permukaan tanah, bagaimana sayap pada posisi miring, apakah posisi hidung pesawat nampak ke atas (nose up), bawah (nose down), dan rata atau setingkat (nose level); dan (3) Barometrik Altimeter, menunjukkan seberapa jauh pesawat di atas permukaan tanah, dengan sensitifitas mencatat waktu dan jarak.

Instrumen awal dirancang sangat sederhana dan dapat diandalkan. Kemudian, ketika terbang menjadi lebih populer dan komersial karena adanya kebutuhan yang lebih tinggi untuk instrumentasi sebagai persyaratan keselamatan dan navigasi. Jika kita menggambarkan instrumen dengan melihat teknologi kita bisa membagi sebagai berikut:
1. Instrumen mekanik dan pneumatik Analog seperti
altimeter sederhana ini
Gambar 1. Altimeter Sederhana

2. Instrumen listrik atau elektromekanis analog yang terbagi menjadi dua sub-kategori, yaitu:
a) Instrumen pembacaan langsung
b) Instrumen pembacaan jarak jauh
Remote Instrumen memiliki sensor yang terletak di bagian tempat yang cocok di pesawat pesawat. Sensor terhubung dengan indikator kokpit secara seri dengan amplifier. Instrumen ini lebih akurat dari instrumen mekanik tetapi memerlukan kalibrasi yang tepat dan penyesuaian. Misalnya sistem Remote kompas memiliki instrumen, sensor, amplifier dan kontrol panel.
Gambar 2. Instrumen Listrik

3. Instrumen remote digital adalah generasi terbaru dari instrumen yang ada. Instrumen ini memiliki bagian berikut:
a) Sensor analog atau digital
b) Komputer Digital
c) Sistem Tampilan dan panel kontrol di kokpit
Gambar 3. Instrumen Remote Digital

Penggunaan instrumen sebagai bantuan didalam penerbangan ini memungkinkan pilot untuk mengoperasikan pesawat dengan lebih tepat, sehingga performa maksimal dan keamanan dapat ditingkatkan. Hal ini terutama berlaku ketika terbang dengan jarak yang lebih besar/jauh. Meskipun Produsen Instrumen Penerbangan telah membuat dan mengembangkan instrumen penerbangan yang diperlukan dengan baik, namun pilot tetap bertanggung jawab untuk mengetahui bagaimana instrumen penerbangan tersebut beroperasi sehingga mereka dapat digunakan secara efektif.

Secara keseluruhan dalam dunia penerbangan diperlukan instrumen dasar untuk memantau sebagian parameter penting selama penerbangan. Instrumen dasar tersebut adalah:
1) Airspeed
2) Attitude
3) Altitude
4) Heading

Intruments Pesawat dapat dikategorikan dengan penggunaannya sebagai:
1. Instrumen pemantau
progress Penerbangan
2. Aids/Peralatan Tambahan untuk posisi pesawat/lokasi pemantauan
3. Instrumen untuk memantau fungsi semua bagian pesawat dan sistem.

Prinsip dasar Instrumen pada pesawat udara menggunakan prinsip kerja pitot-static dan gyroscopic system. Pitot static system beroperasi dalam menanggapi tekanan udara. Ada dua tekanan udara pada pitot static system, yaitu Tekanan statis dan Tekanan impact (ram). Tekanan statis pada Pitot static merupakan tekanan atmosfer yang diambil dalam melalui ventilasi statis dan disediakan untuk semua instrumen yang menggunakan sistem ini. Tekanan Impact (ram) adalah ram udara yang masuk ke dalam tabung pitot drive.
Komponen Pitot static system terdiri dari: (1). Pitot Tube yang melekat dan terletak di bagian sayap kiri; (2). Static Ports yang terletak di sisi kiri dan kanan empennage; (3). Alternate Static Source dengan kontrol dan sumber terletak di sisi kanan dari tempat kaki pilot dan harus digunakan setiap saat ketika adanya kelainan yang terdeteksi atau dicurigai, serta akan mempengaruhi indikasi instrumen; (4). Pitot Heat yaitu elemen pemanas yang terletak di pitot tube dan harus digunakan saat pesawat tersebut dioperasikan dalam keadaan dengan kelembaban yang terlihat (seperti awan dan hujan); (5). Pitot Heat Annunciator yang menunjukkan indikasi  kesalahan elemen panas pada pitot; (6). Altitude Digitizer yang menyediakan data ketinggian tekanan untuk transponder; (7). Altitude Transducer yang menyediakan data ketinggian tekanan untuk instalasi autopilot (jika dilengkapi); (8). Stall Warning yang menyediakan peringatan yang  terdengar semakin mendekat (5 knot di atas kecepatan stall), Port terletak di sayap kanan yang berdekatan dengan jalur stall, dan adanya tekanan negatif menyebabkan kekosongan dalam port yang menyebabkan switch untuk menutup menyebabkan peringatan stall terdengar;
Gambar 4. Pitot-Static System

Untuk sistem Pitot static akan kembali dibahas pada Kompetensi Dasar: Menjelaskan Cara Kerja Instrument Pesawat Udara Berdasarkan Tekanan Udara. Sedangkan untuk Gyro-Sistem akan dipelajari secara lebih lanjut pada Kompetensi Dasar: Menerapkan Prinsip Kerja Gyroscopic.

Terminology Aircraft Instrument
1.      Accuracy
Adanya suatu kesamaan pengukuran instrument jika di bandingkan dengan instrument Master.
2.      Precision
Suatu hasil pengukuran dengan nilai yang sama pada saat dilakukan pengujian.
3.      Sensitivity
Merupakan perbandingan antara output dengan input.
4.      Calibration
Suatu metode dalam pengukuran instrument dengan mengkonversikan nilai hasil pengukuran dalam suatu bentuk satuan/unit dilakukan dalam jangka waktu satu tahun
5.      Calibrate
Suatu pekerjaan penyesuaian (adjustment) pada suatu instrument untuk mendapatkan suatu hasil yang akurat
6.      Correction
Penambahan atau pengurangan suatu bilangan dari hasil pengukuran instrument  untuk  mendapatkan suatu hasil yg akurat
7.      Error
Perbedaan penunjukan pada suatu instrument jika di bandingkan dengan instrument  master. 
8.      Tolerance
Suatu nilai yang di ijinkan untuk suatu nilai kesalahan penunjukan yang tertentu (permissible error).
9.      Hysteresis
Perbedaan pembacaan dari suatu kondisi maksimum menuju minimum.


C. Metode      Pembelajaran

1.      Ekspositori
2.      Tanya Jawab

D. Langkah-langkah kegiatan
1.      Pendahuluan  (30 Menit )
-          Guru menyapa siswa.
-          Guru mengabsensi siswa.
-          Guru meminta Ketua Kelas untuk mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis melalui berdoa bersama.
-          Guru melakukan pengkondisian siswa, meminta Siswa bergeser sebanyak 1x dari tempat duduknya semula.
-          Guru membacakan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
-          Guru menjelaskan tujuan dan proses pembelajaran.
-          Guru memberikan Motivasi Belajar pada siswa dengan merelevansikan materi pembelajaran yang akan dijelaskan dengan pengetahuan yang akan menunjang kompetensi kejuruan yang dimiliki oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
2.   Inti  (120 menit)
a.   Eksplorasi (20 Menit)
-          Guru mengenalkan Prinsip dasar instrumen Pesawat Udara yang ada dan digunakan sehari-hari dalam dunia industri dan teknologi penerbangan.
-          Guru menjelaskan secara prosedur yang tepat dan benar.
b.   Elaborasi (70 Menit)
-          Guru membantu mengungkapkan, menjelaskan sesuai materi pembelajaran pada materi pokok yang dibahas, dan menanggapi yang tidak dipahami oleh siswa.
-          Guru memperlihatkan Gambar atau Video yang berkenaan dengan Prinsip dasar instrument Pesawat Udara.
-          Guru melakukan tanya jawab dengan siswa.
  1. Konfirmasi (30 Menit)
-          Guru memberikan konfirmasi penguatan positif mengenai pemahaman siswa dalam mengenal materi pokok.
-          Guru membuat refleksi tentang kesan yang dirasakan dan pengetahuan yang didapat pada hari ini.
3.   Penutup  (30 Menit)
-          Guru memberikan penekanan pengulangan pada materi yang telah diajarkan.
-          Guru memberikan kesimpulan.
-          Guru meminta siswa membuat laporan hasil belajar pertemuan ini dan menjelaskan sistematik penulisan laporan.
-          Guru meminta siswa mencari-tahu tentang Klasifikasi Instrumen Pesawat Udara berdasarkan cara penempatan dan penggunaannya.
-          Guru menyatakan bahwa bila ada yang hendak ditanyakan kembali maka siswa dapat menghubunginya melalui tatap muka secara langsung atau tidak langsung melalui media sosial, antara lain: telepon, sms, bbm, dan e-mail.
-          Guru meminta Sekretaris Kelas untuk mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis melalui berdoa bersama.
-          Guru meminta maaf apabila ada kesalahan dalam tutur kata dan sikap.
-          Guru mengucapkan terimakasih dan salam.


E . Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
1)      Buku Paket Instrumen Pesawat Terbang.
2)      FAA Handbook (Aviation Maintenance Technician Handbook – Airframe Vol. 2)
Alat  :
1)      Laptop.
2)      Infocus Projector.
3)      Spidol Whiteboard.
4)      Papan Tulis Whiteboard.
Jenis Bahan Belajar
1)      Media Pembelajaran berupa PPT (Power Point)
2)      Gambar atau Video yang berkenaan dengan mater.


F. Penilaian
1)      Tanya Jawab
-          Dilakukan secara langsung antara Guru dan Siswa.
-          Pertanyaan yang  diajukan Guru disesuaikan dengan pengembangan Materi Ajar.
Seperti, ‘Ada yang bisa mengulangi penjelasan saya tentang Prinsip dasar instrumen pesawat terbang ini?‘
Nilai diberikan untuk Siswa yang bertanya sebesar 5 Poin dan untuk Siswa yang mampu menjawab pertanyaan Guru atau temannya sebesar 10 Poin yang akan diakumulasikan sebagai tambahan dalam Nilai Harian Siswa dengan Bobot 20%.

2)      Pemberian Tugas
Tugas Pertemuan Selanjutnya.
SISWA BELAJAR MANDIRI (SBM)
Jelaskan tentang Klasifikasi Instrumen berdasarkan cara penempatan dan penggunaannya!
Kumpulkan pada Pertemuan selanjutnya di awal kegiatan belajar mengajar!
Bobot Nilai SBM adalah 20% dari Nilai Harian Siswa.

3)      Laporan Hasil Belajar
Laporan Hasil Belajar (LHB) adalah Laporan Siswa pada setiap Pembahasan dalam 1x Pertemuan.
Format Laporan Hasil Belajar adalah sebagai berikut :

LAPORAN HASIL BELAJAR
Nama Sekolah             : SMK NEGERI 6 TANGERANG
Mata Pelajaran            : KOMPETENSI KEJURUAN
Kelas                           : XI/XII
Semester                      : 1
Program Studi             : ELECTRONIC AVIONIC
Judul Laporan             : MENJELASKAN PRINSIP DASAR INSTRUMEN PESAWAT UDARA
Tujuan Laporan           : Dapat mengetahui Prinsip dasar Instrumen pada pesawat udara secara teliti, cermat, dan kritis.
Isi Laporan                  :
………………………………………………………………………………………… dst.
Penutup                       : Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Hasil Belajar ini saya buat dengan sendiri sesuai pemahaman dan pengembangan materi yang telah diajarkan oleh Guru Mata Pelajaran Electronic Instrument System pada Hari, __________, Tanggal : __________________, tanpa melakukan plagiat maupun melihat hasil Laporan siswa lain. Bilamana ada diskusi dan pengambilan data dari Narasumber terkait maka telah saya lengkapi dalam Daftar Pustaka pada Laporan Hasil Belajar ini. Terimakasih.

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran


Yohannes Agatha Engel, S.T.
NIP.

Tangerang,  ______________ 2013
Siswa Kelas X


(Tuliskan Nama Lengkap Siswa)
NIS.

Daftar Pustaka            :
1.      _____________
2.      Dst
Bobot Nilai LBH adalah 40% dari Nilai Harian Siswa

4)      Penilaian Nilai-Nilai Karakter
Pendidikan Karakter Bangsa
NILAI
Kedisiplinan
a.        
Kejujuran.
b.       
Kesabaran

Problem Solving.

SHELL (Software, Hardware, Environment, Lifeware-self, Lifeware-others).


Nilai diberikan dalam bentuk Huruf A = 90 ; B = 80 ; C = 70 ; dan D = 60. Jumlah Nilai Pendidikan Karakter Bangsa (PKB) ini diakumulasikan dalam Nilai Harian Siswa dengan Bobot 20%

Secara Keseluruhan Nilai Harian Siswa (NHS) diperoleh dari :
NHS = 20 % Tanya Jawab + 20 % SBM + 40 % LHB + 20% PKB

Sehingga Keseluruhan Nilai Akhir Siswa (NAS) yang tertulis pada Raport adalah sebagai berikut :
NAS = 30 % NHS + 20 % MID-Test + 30 % UAS + 20 % Nilai Afektif Siswa


Mengetahui,                                                                Tangerang, 15 Juli 2013
Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pelajaran Kejuruan



Drs. Sutarjiwa                                                           Yohannes Agatha Engel, ST.
NIP. 19621015 198803 1 012                       







                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar