Kamis, 23 Januari 2014

KLASIFIKASI INSTRUMEN



Program Studi             : ELECTRICAL AVIONIC (EA)
Standar Kompetensi   : ELECTRONIC INSTRUMENT SYSTEM (EIS)
Kompetensi Dasar       : 2. MENGKLASIFIKASIKAN CARA KERJA INSTRUMEN PESAWAT UDARA

Penempatan Instrumen pada pesawat terbang harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk dibaca.
Maka persyaratan lokasi penempatan Instrumen haruslah:
1.      Symmetrical position didepan pandangan pilot.
2.      Comfortable line vision/satu sudut pandang yang nyaman.
3.      Minimum deviation/deviasi pandangan yang kecil.

Berdasarkan penerangan pada instrument maka instrument pun harus diberikan penerangan yang cukup (sufficient illumination). Khususnya untuk penerbangan malam atau cuaca buruk. Penerangan pun tidak boleh menyilaukan pandangan/minimum reflection dan dihindarkan dari pantulan atau penyinaran langsung/direct rays.

Standarisasi yang berlaku pada penggunaan Instrumen antara lain harus mengacu pada:
A. ICAO STANDARD
- International Standard of airworthiness
- Airworthiness Certification approval tags
B. FAA STANDARD - FAR
C. DGCA -CASR (Civil Aviation Safety Regulation)
D. JAA (Joint Aviation Authority)
E. BCAA (British Civil Aviation Authority)

Klasifikasi Instrumen berdasarkan cara penempatan dan penggunaannya, yaitu: (1). Flight Instrumen yang digunakan untuk membantu mengendalikan sikap/attitude pesawat terbang selama penerbangan; (2). Engine Instrument yang digunakan untuk memantau pengoperasian engine sejak mesin start up sampai shut down; (3). Navigation Instrument yang digunakan untuk mengarahkan pesawat ke tempat tujuan yang dimaksud, terlepas dar kondisi cuaca; dan (4) Auxiliary Instrument.

Flight Instrument adalah instrumen yang digunakan dalam mengendalikan attitude/sikap penerbangan pesawat. Salah satu instrumen penerbangan yang dasar adalah altimeter yang menunjukkan ketinggian pesawat, indikator kecepatan udara, dan indikator arah/direction magnetik, berupa kompas. Selain itu, Artificial Horizon, Turn Coordinator, dan Vertical Speed Indicator adalah instrumen penerbangan yang ada  di sebagian besar pesawat.

Gambar 1. T-Basic

Banyak variasi yang ada untuk instrumen ini. Selama bertahun-tahun, instrumen penerbangan telah ditempatkan dengan posisi yang sama pada panel instrumen di sebagian besar pesawat. Pengaturan penempatan itu dinamakan T-Basic untuk instrumen penerbangan yang ditampilkan dalam Gambar 1.

Posisi instrument dalam T-Basic ini yang berada tepat di tengah atas langsung di depan Pilot dan kopilot adalah posisi tampilan dasar untuk Artificial Horizon, bahkan dalam cockpits kaca yang modern (mereka dengan solid-state, layar panel datar yang menunjukkan sistem Artificial Horizon tersebut). Instrumen yang termasuk dalam T-Basic adalah: Airspeed Indicator, Artificial Horizon, Altimeter, dan Horiontal Situation Indicator atau Heading indicator.

Selain itu ada penempatan yang menerapkan Six-Basic. Instrumen yang termasuk dalam Six-Basic adalah: Airspeed Indicator, Gyro Horizon atau Artificial Horizon, Vertical Speed Indicator, Altimeter, Direction Indicator atau Heading Indicator, dan Turn and Bank Indicator. Posisi Instrumen ini tidak jauh berbeda dengan T-Basic yaitu berada di depan Pilot dan kopilot.



Gambar 2. Six-Basic

Instrumen penerbangan analog asli dioperasikan oleh tekanan udara dan penggunaan dengan giroskop. Hal ini untuk menghindari penggunaan listrik, yang bisa menempatkan pilot dalam situasi berbahaya jika pesawat kehilangan daya listrik. Saat ini bahkan telah berkembang sistem penginderaan/penglihatan dan teknik display yang dikombinasikan dengan sistem kelistrikan canggih pada pesawat, telah memungkinkan untuk dapat diandalkan sistem instrumen primer dan sekunder yang dioperasikan secara elektrik. Meskipun demikian, sering kali pneumatik altimeter, Artificial Horizon dengan gyro sistem, dan indikator arah magnetik diletakkan di suatu tempat pada panel instrumen untuk redundansi.


Gambar 3. Peletakkan Instrumen untuk Redundansi

Instrumen mesin adalah
instrument yang dirancang untuk mengukur operasi
parameter mesin pesawat. Ini biasanya
instrument yang berhubungan dengan indikasi kuantitas, tekanan, dan suhu. Instrumen ini juga termasuk mengukur putaran mesin. Engine Instrument yang paling umum adalah Istrumen Fuel and Oli Quantity  dan alat pengukur tekanan/Pressure Gauges, tachometer, dan pengukur suhu/temperature gauges.


Gambar 4. Peletakkan Engine Instruments

Engine Instrumen  sering ditampilkan di pusat kokpit yang mudah terlihat oleh pilot dan kopilot. Pada pesawat ringan yang hanya membutuhkan satu penerbangan awak, ini tidak mungkin terjadi. Pada pesawat bermesin sering menggunakan alat pengukur tunggal untuk parameter mesin tertentu, tapi menampilkan informasi untuk semua mesin melalui penggunaan beberapa pointer pada display penunjukkan yang sama.

Navigasi Instrument  adalah instrumen yang memberikan kontribusi berupa informasi yang digunakan oleh pilot untuk memandu pesawat sepanjang jalur penerbangan. Kelompok dalam instrument ini mencakup kompas dari berbagai jenis, beberapa ada yang menggabungkan penggunaan sinyal radio untuk menentukan spesifikasi.  Tentu saja digunakan saat pesawat terbang melakukan perjalanan dari satu bandara yang lain.

Navigasi instrument yang lain dirancang khusus untuk mengarahkan secara langsung bagi pilot untuk mendarat di sebuah Bandara. Navigasi Instrument tradisional berupa jam dan kompas magnetik. Seiring dengan airspeed indicator dan informasi kecepatan angin, instrument ini dapat digunakan untuk menghitung kemajuan navigasi. Radio dan instrumen pengiriman akan mencari informasi melalui gelombang radio yang  telah menggantikan upaya manual di pesawat modern. Global Prosition Systems (GPS) menggunakan satelit untuk menentukan lokasi pesawat melalui triangulasi geometris. Teknologi ini dibangun ke beberapa paket instrumen pesawat untuk keperluan navigasi.

Auxiliary Instrument adalah instrumen dan indikator yang memberikan informasi terutama pada kompleks skala besar pada pesawat. Seperti contohnya, Flight Control Position, Cabin Environmental System, Electrical Power, dan Auxiliary Power Units (APUs), semua hal itu dimonitor dan dikendalikan dari kokpit melalui penggunaan sistem instrumen. Semua dapat dianggap sebagai posisi/kondisi instrumen karena mereka biasanya menunjukkan posisi komponen yang bergerak tertentu pada pesawat, atau
kondisi berbagai komponen pesawat atau sistem
yang tidak termasuk dalam flight, engine, atau navigation instrument.

Untuk memahami bagaimana berbagai instrument ini bekerja agar dapat
diperbaiki dan dipelihara,
instrument-instrumen ini dapat diklasifikasikan menurut asas mereka beroperasi. Beberapa menggunakan metode mekanik untuk mengukur tekanan dan temperatur dan beberapa memanfaatkan magnet dan listrik untuk mengetahuikan dan menampilkan parameter. Lainnya bergantung pada penggunaan giroskop sebagai prinsip kerja utama mereka . Yang lain lagi ada yang menggunakan sensor solid state dan komputer untuk memproses dan menampilkan informasi penting.

Berdasarkan prinsip operasinya, instrument dibagi menjadi:
1.      Mechanical Instruments.
Contohnya: Tachometer Indicator.
2.      Electrical/Electronic Instruments.
Contohnya: Battery Voltage Indicator dan Ampere meter Indicator.
3.      Gyroscopic Instruments.
Contohnya: Artificial Horizon.
4.      Pressure Instruments.
Contohnya: Oil Pressure Indicator danFuel Pressure Indicator.
5.      Temperature Instruments.
Contohnya: Oil Temperature Indicator dan Fuel Temperature Indicator.

 
Sumber:  Engel, Y.A. (2013). "Perangkat Kerja Guru: Program Pengalaman Lapangan (PPL), Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT), Universitas Negeri Jakarta". Jakarta: Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi, Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru SMK Kolaboratif Produktif, Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerjasama Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar