Jumat, 28 Februari 2014

“RESUME MATERI PERKULIAHAN: METODE ILMIAH”

MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Basuki Wibawa

“RESUME MATERI PERKULIAHAN: METODE ILMIAH”


Description: 1-3acf6b807f.jpg

Oleh: Yohannes Agatha Engel, ST.



PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER –
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN (S2 – PTK)
FAKULTAS TEKNIK – PPs – UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
“RESUME MATERI PERKULIAHAN: METODE ILMIAH.”

1.                  Pendahuluan
Sebuah penjelasan mengenai metode ilmiah dikemukakan oleh Prof. Dr. Basuki Wibawa dalam materi perkuliahan di pertemuan kedua pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan yang diampu olehnya. Mata kuliah ini diberikan pada Mahasiswa Program Pascasarjana Magister – Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (S2 – PTK) Fakultas Teknik – PPs – UNJ. Penjelasan itu kemudian diberikan kepada Mahasiswa untuk diringkas/resume dalam bentuk tugas.
Resume ini adalah mengenai Metode Ilmiah. Tujuan materi perkuliahan ini adalah mahasiswa diharapkan untuk: (1). Menerangkan konsep dasar filsafat ilmu; (2). Menerangkan konsep dasar metode penelitian pendidikan; (3). Mengidentifikasi ranah penelitian pendidikan; (4). Menerangkan perbedaan diantara penelitian terapan dan dasar; (5). Menerangkan penelitian kuantitatif dan kualitatif; dan (6). Menerangkan karakteristik dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, tugas ini dibuat untuk memaparkan pemahaman penulis dalam bentuk ringkasan materi tersebut.
2.                  Konsep Dasar Filsafat Ilmu
Filsafat berasal dari kata bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri dari dua kata, philos dan Sophia. Philos adalah cinta atau dapat dikatakan sebagai philia yang ebrarti persahabatan atau ketertarikan kepada. Sedangkan, Sophia berarti hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, atau inteligensi. Sehingga filsafat menurut Prof. Dr. Amos Neolaka dalam kuliah Filsafat Ilmu, adalah berpikir tentang cinta kepada kebijaksanaan untuk mengolah data indrawi menjadi pengertian, atau proses mencari makna.
Ilmu menurut Suriasumantri (2010) adalah pengetahuan yang dapat kita peroleh sejak bangku dasar sampai pendidikan lanjut dan bahkan perguruan tinggi. Dalam kuliah Filsafat Ilmu, Prof. Dr. Amos Neolaka mengatakan bahwa ilmu diperoleh dari adanya kegiatan penelitian dan merupakan bagian dari pengetahuan yang diperoleh berdasarkan proses ilmiah. Sehingga ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang diperoleh sejak bangku dasar sampai pendidikan lanjut dan perguruan tinggi, berdasarkan proses ilmiah dalam kegiatan penelitian.
Oleh karena itu, filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah.  Selain itu, filsafat ilmu merupakan dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Untuk itu perlu diperjelas bahwa filsafat ilmu bukan tentang etika. Tetapi menjadi landasan yang harus dipahami oleh Peneliti untuk digunakan dalam proses penelitian.
3.                  Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan
Penelitian menurut Rahmawati, merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang masalah. Pengetahuan yang diperoleh dengan benar itu berupa fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan untuk dapat dipahami tentang fenomena dan pemecahan dari masalah yang ada. Cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut adalah dengan pengalaman pribadi, penalaran deduktif dan induktif. Penalaran deduktif dimulai dari hal yang bersifat umum menuju khusus. Sebaliknya, penalaran induktif dimulai dari hal yang bersifat khusus menuju umum. Hal bersifat umum bisa berupa kesimpulan umum dan yang khusus biasanya berupa fakta konkrit.
Dalam pelaksanaan penelitian maka akan menggunakan metodologi penelitian. Menurut Rahmawati, Metodologi penelitian adalah kajian tentang cara berpikir dan teknik dari metode tertentu untuk digunakan dalam penelitian sehingga berjalan dengan baik dan benar. Dalam penelitian ilmiah akan digunakan metode ilmiah. Penelitian ilmiah adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data dengan sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis agar mendapatkan pengetahuan ilmiah.
Tujuan utama penelitian ilmiah adalah: (1). Mendeskripsikan suatu hubungan terhadap suatu gejala atau fenomena tertentu; (2). Membuat sejumlah prediksi terhadap suatu gejala berdasarkan temua-temuan empiric; (3). Menemukan produk atau metode yang lebih efektif untuk perbaikan pendidikan; (4). Membandingkan keefektifan satu atau lebih suatu intervensi; dan (5). Menemukan penjelasan yang lebih komprehensif terhadap suatu gejala.
Cara untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah itu adalah dengan rasio dan pengalaman. Pemecahan masalah yang digunakan dalam metode ilmiah menggunakan cara berpikir deduktif dan induktif. Cara berpikir deduktif memberikan penjelasan yang rasional dengan azas konsistensi atau koherensi sehingga belum memberikan jawaban yang bersifat akhir. Kesimpulan dari penerapan cara berpikir ini hanya didasarkan pada argumentasi rasional yang bersifat sementara dan disebut dengan Hipotesis. Sedangkan cara berpikir induktif dengan azas korespondensi yaitu bahwa suatu pernyataan dianggap benar apabila materi didalamnya bersesuaian dengan objek factual yang dituju. Adanya fakta yang empiris akan semakin mendukung pernyataan tersebut. Proses yang terjadi pada cara berpikir ini disebut proses logica hypothetica verikatif.
4.                  Identifikasi Ranah Penelitian Pendidikan
Ranah penelitian pendidikan adalah adanya masalah yang ditemui dalam dunia pendidikan yang dapat dipecahkan dengan metode ilmiah. Masalah penelitian berupa masalah pendidikan, kesenjangan, kontroversi, atau kecemasan yang memandu dan mengarahkan pada kebutuhan untuk dilakukannya penelitian. Ciri-ciri masalah yang baik bersifat Value, layak dan memenuhi kualifikasi.
Masalah yang ditemukan harus memiliki sumber masalah yang jelas dan terukur. Setelah itu maka penelitian dapat dilakukan dengan menerapkan sesuai dengan langkah-langkah pengajuan masalah. Selain itu, dalam penelitian pun harus ditetapkan variable yang akan diteliti.  Langkah-langkah pengajuan dilakukan sesuai dengan penalaran penelitian yang digunakan. Ada dua penalaran penelitian yang dilakukan dalam penelitian pendidikan, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.
5.                  Perbedaan antara Penelitian Terapan dan Dasar
Menurut Djunaedi, 2000, penelitian dasar (basic research) adalah penelitian yang mengembangkan ilmu-ilmu dasar seperti Matematika, Fisika, Kimia, Geofisika, Biologi, dan Geografi. Bahkan Suriasumantri (1978) dalam Djunaedi (2000) menyatakan bahwa penelitian dasar adalah penelitian murni yaitu penelitian yang berkaitan dengan ilmu murni. Sedangkan, penelitian terapan (applied research) adalah penelitian yang mengembangkan ilmu-ilmu terapan seperti Ilmu Teknik, Kedokteran, atau Teknologi Pertanian.
6.                  Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian kuantitatif diasosiasikan dengann pendekatan cara berpikir yang deduktif, yaitu dimulai dengan membuat pernyataan umum, mencari bukti yang spesifik untuk mendukung ataupun menolak pernyataan tersebut. Penelitian kuantitatif adalah hipotesis dan metode pengumpulan data telah ditetapkan sebelum penelitian dimulai. Kemudian hipotesi atau teori itu akan diuji bersamaan dengan didukung data empiris. Hipotesis ini akan digeneralisasikan yang artinya dapat diaplikasikan pada situasi dan populasi yang representative pada konteks yang lain.
Penelitian kualitatif diasosiasikan dengan pendekatan cara berpikir yang induktif. Penelitian kualitatif adalah mengumpulkan dan merangkum data menggunakan metode naratif atau verbal berupa observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Kemudian, akan digunakan teori setelah pengumpulan data untuk mendukung deskripsi pola-pola yang diamati.
7.                  Karakteristik Kuantitatif dan Kualitatif
Ciri utama penelitian kuantitatif adalah informasi dan analisis data menggunakan angka-angka. Penelitian kuantitatif digunakan untuk memecahkan masalah penelitian yang mengukur variable, menilai dampak dari variable tersebut, menguji teori atau penjelasan yang luas, dan menerapkan hasil ke sejumlah besar orang atau populasi yang representative. Contoh penelitian kuantitatif berupa penelitian komparatif seperti eksperimen dan ex post facto, dan penelitian asosiatif berupa korelasional dan kausal.
Ciri utama penelitian kualitatif adalah pemahaman penuh terhadap fenomena ditentukan oleh konteks. Penelitian kualitatif digunakan untuk memecahkan masalah penelitian untuk belajar tentang pandangan individu, menilai proses dari waktu ke waktu, menghasilkan teori tentang perspektif individu, dan memperoleh informasi rinci tentang beberapa individu atau situs penelitian. Contoh penelitian kualitatif berupa etnografi, grounded teori, analisis isi, dan sejarah.
Dalam prosesnya masing-masing penelitian memiliki prosedur pengajuan masalah yang berbeda. Prosedur pengajuan masalah penelitian kuantitatif sebagai berikut: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, dan Kegunaan Hasil Penelitian. Prosedur pengajuan masalah penelitian kualitatif adalah: Latar Belakang Masalah, Fokus dan Sub Fokus Penelitian, Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian, Kegunaan Hasil Penelitian, dan Evaluasi dan Kebijakan.
8.                  Kesimpulan
8.1.            Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah.
8.2.            Penelitian ilmiah adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data dengan sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.
8.3.            Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah sistematis agar mendapatkan pengetahuan ilmiah.
8.4.            Pemecahan masalah yang digunakan dalam metode ilmiah menggunakan cara berpikir deduktif dan induktif.
8.5.            Masalah penelitian berupa masalah pendidikan, kesenjangan, kontroversi, atau kecemasan yang memandu dan mengarahkan pada kebutuhan untuk dilakukannya penelitian.
8.6.            Ada dua penalaran penelitian yang dilakukan dalam penelitian pendidikan, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.
8.7.            Penelitian dasar (basic research) adalah penelitian yang mengembangkan ilmu-ilmu dasar seperti Matematika, Fisika, Kimia, Geofisika, Biologi, dan Geografi.
8.8.            Penelitian terapan (applied research) adalah penelitian yang mengembangkan ilmu-ilmu terapan seperti Ilmu Teknik, Kedokteran, atau Teknologi Pertanian.
8.9.            Penelitian kuantitatif diasosiasikan dengann pendekatan cara berpikir yang deduktif.
8.10.        Penelitian kualitatif diasosiasikan dengan pendekatan cara berpikir yang induktif.
8.11.        Ciri utama penelitian kuantitatif adalah informasi dan analisis data menggunakan angka-angka.
8.12.        Ciri utama penelitian kualitatif adalah pemahaman penuh terhadap fenomena ditentukan oleh konteks.





9.                  Referensi
Djunaedi, A. (2000). “Ragam Penelitian”.
            Diambil dari:
            Diambil Tanggal 26 September 2013.
Rahmawati, T., M.Pd. “Konsep Dasar Penelitian Pendidikan”.
            Diambil dari:
Diambil Tanggal 25 September 2013.
Suriasumantri, J.S. (2009). “Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer”. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

-M-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar